Minggu, 02 Desember 2012

Cerpen Cinta Romantis - You Are My Destinity

Cerpen Cinta Romantis - Banyak anak bangsa yang sebenarnya mempunyai bakat menulis, dalam hal ini yakni menulis sebuah cerpen dan mereka ini butuh banyak perhatian seperti kita menyediakan sebuah wadah atau media mereka untuk membuat Cerpen, Seperti Cerpen dari sahabat Ni'matul Khoirriyah ini yang membutuhkan sebuah media untuk menunjukan sebuah karya dia kepda kalayak dan membutuhkan sebuah masukan kedepannya untuk lebih baik, baiklah apakah anda penasaran dengan Cerpennya??? ya Cerpennya ini masuk dalam sebuah kategori Cerpen Cinta Romantis, baiklah langsung baca saja Cerpen karya Ni'Matul Khoirriyah dibawah ini.

Cerpen Cinta Romantis
Cerpen Cinta Romantis

YOU ARE MY DESTINY
Oleh Ni'Matul Khoirriyah

Langit tampak mendung, sepertinya akan turun hujan. Pandanganku beralih pada seorang cowok yang berdiri dekat pintu. Cowok berkulit putih dan berbadan cukup tinggi namun sedikit kurus. Tara,itulah namanya. Saya mengenalnya sejak lama, namun dia tak mengenalku. Hanya sejak kita masuk SMA yang sama dia jadi kenal padaku.

Namaku Nira Revita, biasa di panggil Rita.
"hey, ngelamunin apa sih?"suara itu mengagetkanku. Suara sahabatku, Zahfa.
"eeh, gak kok"jawabku dg agak gugup.
"kamu gk pulang Rit? udah mau hujan loh"
"aku nunggu jemputan zah, anda duluan aja gak apa2"
"kenapa gak bareng si Tara aja sih,arumah kalian kan searah"
"gak zah,atakut ngerepotin dia"
"oo ya udah duluan ya?"

Aku hanya menganggukkan kepala.
***

Keringat membasahi tubuhku, ku rapikan segera perlengkapan untuk kegiatan persami di SMA baruku.

Jangan sampai saya telat dan kena hukuman dari kakak-kakak osis.Tapi harapanku sia-sia, baru saja ku melangkahkan kaki masuk ke sekolah kakak-kakak osis sudah menunggu di pintu dengan wajah yang kelihatan marah.
"cepat masuk! Niat ikut kegiatan ini gak sih? Gak disiplin banget datang telat!" kata salah seorang dari mereka.
"iya kak, maaf saya telat" jawabku.

Setelah terbebas dari kemarahan mereka saya segera masuk menemui zahfa yang kebetulan satu regu denganku.

Acara persami berjalan dengan lancar, tiba waktunya kita untuk pulang ke rumah masing-masing. Saya menunggu ayah menjemputku, Ku lihat Tara yang berjalan dengan lemas dan wajah yang pucat. mungkin dia kelelahan karena semalam dia kena hukuman gara-gara anggota kelompoknya banyak yang melanggar peraturan.

Dia duduk tak jauh dari tempatku berada, tiba-tiba ada yang membasahi pipiku. Apa, air mata? Saya menangis, tapi mengapa saya menangis? Saya menangisi keadaan Tara yang spt itu.

Apa artinya ini?
***

Setelah kejadian hari itu saya merasa ada yang berbeda pada diriku ketika melihat Tara, ada getaran, ada perasaan lain di hatiku. mungkinkah saya jatuh mencintai padanya?

Jantungku berdegup kencang ketika di dekatnya, dan saya merasa rindu jika dia tak ada. Tapi apakah ini perasaan yang benar? baru pertama kali ku rasakan perasaan seperti ini.

Seminggu berlalu dan perasaanku semakin tak menentu.kali ini ku benar-benar yakin bahwa saya jatuh mencintai pada Tara.dialah mencintai pertamaku. Namun betapa kecewanya diriku ketika tau bahwa tara ternyata sudah memiliki seorang kekasih. Saya benar-benar patah hati saat itu.

Sahabat baikku, fita menyuruhku untuk sabar namun meski begitu saya tak pernah dapat melupakan tara.aku begitu menyayanginya. Hingga 3 bulan berlalu saya mendengar berita bahwa tara sudah putus dengan pacarnya, betapa bahagianya saya mengetahui hal itu.entah karna apa tiba-tiba saja saya dan tara menjadi sangat akrab. Saya dan tara jadi lebih sering ngobrol dan bercanda lewat sms. Namun saya tetap tak pernah berani mengungkapkan apa yg sesungguhnya saya rasakan pada Tara. Saya hanya mampu memendam perasaan mencintai ini dalam hatiku.

Hingga suatu ketika kecerobohankulah yg mengungkap rahasia itu.

Salah seorang temanku tidak sengaja membaca coretan di Diaryku bahwa saya menyukai tara. Entah apa yang dia kerjakan sehingga Tara kemudian tau hal itu dan dia menjauhiku. Saya sangat menyesal mengapa saya begitu ceroboh meletakkan buku itu di atas meja dan meninggalkannya begitu saja sehingga ada orang lain membacanya. Kini hubunganku dengan Tara tidak lagi seperti kemarin-kemarin, dia terlihat menghindari dan menjauhiku. Saya semakin tersiksa dengan perasaanku sendiri. Apa yg kini harus ku lakukan??
***

Waktu kelulusan sekolah sudah tiba.tak terasa 3th sudah ku menempuh pendidikan di SMA ini, dan selama itu pula rasa cintaku untuk tara masih belum dapat mati. Setelah lulus SMA saya meneruskan pendidikanku ke salah satu Universitas Negeri di kota Malang bersama Fita.sedangkan Tara, saya tak pernah tau lagi kabar dan keberadaannya sekarang. Saya berfikir mungkin kami memang tak berjodoh,mungkin Tara dan saya memang tak di takdirkan untuk bersama.
***

"Tiiiit"suara klakson berbunyi. Saya berteriak histeris sambil menutup mata ketika sebuah mobil berkecepatan tinggi melaju ke arahku.
"kau tidak apa-apa?"tanya seseorang padaku.
"aku tidak a..."bicaraku terhenti ketika ku lihat orang yang sedang bertanya padaku ternyata adalah Tara.
"Ta..ta..Tara??"ucapku terbata-bata.
"heh?Rita kan?"jawabnya.

Aku sangat bahagia akhirnya dapat bertemu Tara lagi. Tara kemudian mengantarku pulang setelah kami saling bertukar nomor handphone.
***

"Drtz..drtz"handphone di saku celanaku bergetar.terlihat nama Tara di layarnya,segera ku tekan tombol buka.
"Ku tunggu di taman sekarang"

Aku loncat-loncat kegirangan membaca sms dari Tara. Segera saja saya ganti baju dan pergi menemui Tara..

(Di Taman)
"Tara backbone ya?"gumamku dalam hati. Tiba-tiba ada yang menutup mataku dari belakang.
"Rita,aku punya kejutan buat kamu"Suara yang sangat ku kenal.iya,itu suara Tara.

Dia menuntunku hingga ke suatu tempat dan melepas tangannya dari mataku.

Seakan tidak percaya dengan apa yg baru saja ku lihat,aku mengucek-ngucek mataku. Dan ternyata saya tidak menghayal, di sekelilingku terdapat banyak lilin dan Tara, ia tersenyum manis padaku.
"Rita, saya ingin mengakui sesuatu. Saya minta maaf selama ini saya nggak dapat jujur sama perasaanku sendiri. sebenarnya dari dulu saya sayang sama anda tapi saya gak dapat ungkapin semua itu karna saya takut bakal nyakitin kamu.dan sekarang kita ketemu lagi, saya yakin kalau saya bener-bener sayang sama anda dan takdirlah yang mempertemukan kita.
“Rita,Maukah anda menjadi bagian dari hidupku dan temani saya hingga masa tuaku?"
"Tara... Saya juga sayang sma kamu."
"jadi,kamu mau?"
"iya,aku mau"

Aku sangat bahagia mendengar ucapan tara. Tara menyatakan mencintai padaku,

Aku selalu berfikir kalau Tara bukan takdirku, dia bukan jodohku. tapi ternyata ku salah! dia adalah mencintai pertama dan juga mencintai terakhirku. Dialah orang yang menjadi pelengkap dalam hidupku, tulang rusukku, mencintai sejati dalam hidupku.

Bagaimana Cerpen Cinta Romantis diatas dengan judul You Are My Destiny Karya dari Ni'matul  Khoriyah diatas, apakan bisa menjadi motivasi buat anda  untuk menulis sebuah Cerpen, ya semoga Cerpen Cinta saja menjadi motivasi tersendiri bagi anda.

Selasa, 14 Agustus 2012

CERPEN CINTA TERBARU DAN UNIK

CERPEN CINTA - Cinta benar-benar indah Apakah seperti diam - diam  sulit, tetapi jauh lebih sulit diungkapkan. Apa  kita sukai belum tentu orang lain suka, dan orang lain seperti apa  kita lakukan belum tentu seperti. Para sukurin penting dan menikmati aja semua perbedaan. Karena Anda mungkin belum dapat membayangkan bagaimana menjengkelkan ketika Anda menyukai seseorang ternyata juga sama teman sendiri di # favorit di sekolah cerita cinta ...... Tidak tahu mana   datang, berbekal nongol marsanda lirik. Ha ha ha

Cinta cerita: Benar-benar seperti Apakah Manis

"Ardi, loe tau nggak. Gadis lokal Serly di samping?" Kata Dion pesananya sambil menikmati jus di kantin sekolah. Ketika tiba waktu istirahat.

Ardi aktifisas berhenti mengaduk - bila kuah bakso pengadukan. Berbalik lurus terhadap Dion. Serly?. Tentu saja ia tahu. Itu saja bila gadis ini ia meremukkan diam - diam.

Hanya ketika dia belum berani mengungkapkannya. Tidak, tentu belum karena takut ditolak. Tidak sombong atau sok bermaksut kepedean, tetapi telah menjadi pengetahuan umum bahwa dia menghadapi di atas rata - rata Jika belum dapat dikatakan dingin.

Jadi belum mungkin ia menolak perempuan. Hanya saja sejauh ini dia belum kesempatan ketika membeberkannya. Tapi mengapa datang - datang Dion bertanya?.

"Saya pikir saya naksir deh sama anak tu".
"Uhuk uhuk" Ardi memasukkan sesuap sup kas baru baksonya langsung tercekat mendengar kata-kata keluar dalam mulutnya sekarang.
"Ah elo, jika Anda makan hati - hati donk" kata Dion sambil menyerahkan segelas air terhadap Ardi segera menelan ludah oleh itu.

"Loe mengatakan apa  Anda sekarang. Loe naksir dia??" Kata Ardi langsung.
Tanpa disadari surprise ditambah nihil aneh Ardi Dion mengangguk sambil lalu.
"Ya, besok saya berencana dia  menembak Loe sebagai doain ya teman saya.. Saya tulis dalam berkat Mei kepadanya. Semua hari-hari ini aku  membelikanmu deh.

Ardi diam. Tiba - tiba nafsu makan segera menguap. Bakso di depannya sama sekali belum mampu menarik minatnya. Pikirannya hanya satu. Lain jatuh cinta dengan gadis sahabatnya di taksirnya. Wah,, ....

Setelah buku menbereskan - bukunya Ardi langsung menuju rumah. Dion bertanya serempak berteriak ketika ia belum mengindahkan. Suasana hati benar - benar memburuk. Dia terus berjalan sambil melamun melalui tubuhnya tanpa sengaja terjadi pada bertabrakan dengan seseorang  baru datang ke pintu sebelahnya melewatkan kelas. Tampaknya gadis itu juga berjalan tanpa melihat - mencari membalas sms sibuk di telepon genggamnya sekarang tergeletak berserakan di lantai.

". Oh, sory sory sory saya belum sengaja" kata Ardi ia berjonkok ambil bagian - hal-hal kecil  belum bernasip beruntung.
"Yah, telepon saya. Rusak donk" keluh gadis itu membuat Ardi belum bagus. Dan betapa terkejutnya dia ketika dia menyadari bahwa gadis itu berdiri tepat di depan Seryl. Gadis selama ini dalam taksirnya. Bahkan sekarang temannya  terlibat - tindak lanjut.
"Sory.

Saya belum punya tujuan  nyata. Tetapi saya secara singkat tanah liat "kata Ardi sambil mengulurkan tangan saat tanggannya meminta seryl telepon batray di tangannya.
Beberapa menit kemudian telepon itu terpasang kembali regular. Dengan hati - hati  Ardi coba ketika menyalakannya. Setelah menunggu beberapa waktu sebelum berubah objek kecil. Dan untungnya tampaknya berfungsi dengan benar sehingga Ardi bisa merasa sedikit lega dan segera diserahkan kepada pemiliknya.

"Ardi" Pertanyaannya zilch bingung dan terkejut meluncur di mulut Seryl sepertinya memang menyadari  memukulnya karena perhatiannya terfokus hanya pada hapenya. Untuk Ardi diri seperti orang bodoh hanya cukup menganggukkan kepala sambil tersenyum. Hei, belum kebanyakan orang terlihat bodoh ketika orang umum di sukainya. Dan tampaknya ardi juga termasuk ke dalam  orang - orang bodoh.
"Drrrtt ..."

Getaran di tangan telepon mengetkannya Seryl. Matanya terlihat hanya peduli di wajahnya gemetar jarinya dengan Serly hidup. Ketik kata-kata sendiri belum tahu apa Ardi.

"Eh, aku sudah di tungguin sama adikku Sory ya saya dulu." Seryl selamat tinggal sambil berlalu. Dan lagi - lagi Ardy hanya menjawab dengan anggukan. Baru setelah fotonya  hilang dalam pandangan dia menyesal bila dirinya sendiri belum bergerak. Hilang sudah kesempatan ketika dia lebih akrab. Dengan lemes dia langsung menuju ke taman. Dimana sepeda.


Keesokan harinya ardi Dion menatap sekarang hanya mampu duduk di sampingnnya dengan heran. Mengapa temannya melihat hari ini terlihat sangat kusut. Apakah tepat di belakang wajah  dilihatnya terakhir kali kemarin.
"Kenapa loe?" Kata Ardi.
"Tidak ayah" Balas Dion tanpa bunga.

Ardi terdiam lagi. Ia melirik jam di tangannya. Tujuh dalam waktu kurang di 15 menit.  ada sekitar setengah jam'an sebelum pelajaran pertama dimulai. Setelah menimbang - tanya apakah beberpa saat akhirnya mulutnya membuka. Belum mampu menahan rasa ingin tahunya.
"Oh ya, bagaimana kemarin. Loe jadi menembaknya?" Kata Ardi nihil, mencoba terus berbicara sehingga terdengar datar.

"Hufh ..." Dion tampak berat pernafasan. "Itu membuat saya belum semagat hari ini saya menolaknya.."
"O. ..." Mulut Ardi hanya bisa beroh ria. Tiba - tiba-tiba ia merasa lega mendengar kabar baru-baru ini di mendengarnya. Tapi karena belum ingin tertawa angap pada penderitaan orang lain Ardi kembali terdiam.

"Dia bilang dia sudah naksir pada cowok laen  sama".
"Apa?" Kata Ardi refleks ketika mendegar alasan keluar mulut Dion. "Siapa?" Hubungkan Adri lagi. Dion hanya mengangkat bahu. Dan sebelum kembali membuka mulutnya ketika ditanya Ardi bu penampilan sitah di pintu memotongnya telah kelas satu. Ardi pasti dipaksa bila menelan kembali rasa keinginan rasa ingin tahu.
***
Setelah jam istirahat bukan Ardi kekantin biasa sebenarnya bahkan keperpustakaan. Tidak ada buku  harus ia cari. Setelah mendarat sebuah buku  ia cari segera Ardi melakah bergerak menuju meja. Beberapa menit kemudian dia melayang ke buku-buku  dibaca. Haruskah ia menyelesaikan tugas dengan segera. Karena keasikan ia sama sekali belum menyadari orang - orang di sekitar dia.
Setelah tugas selesai, Ardi segera bangkit. Pada saat  sama someone'd duduk di dekat sumur up. Ardi hampir terjatuh karena terkejut saat menyadari seryl menatapnya lurus.


"Saya pikir benar-benar asik Sampai aku pernah di sini sampai belum nyadar.".
"Dia?" Ardy bingung cemberut. Untuk seryl sendiri hanya mengangkat bahu sambil tersenyum dan kemudian segera pergi.
Hanya menyadari sesuatu setengah Ardy berlari keluar setelah kampus seryl.
"Seryl menunggu".
"Kenapa?" Kata Ardy mata menatap Seryl sekarang berdiri tepat di depannya.
"Ehem ... saya belum bisa Nanya".
Seryl belum dijawab. Dia hanya memberi begitu Ardy terus isarat ucapnnya.
"Kemarin Doni elo ditembak ya?".

Meskipun seryl masih bingung tapi mengangguk.
"Kemudian ia berkata loe menolak?".
Lagi - lagi Seryl hanya membalas dengan anggukan.
"Kenapa?" Kata Ardy lagi.
Seryl diam kali ini. Mencoba bila mencerna maksut ardy bertanya padanya.
"Apakah dia belum mengatakan mengapa?" Alih-alih menjawab Seryl bahkan bertanya.
"Dia bilang dia, dia loe laen've naksir sama cowok Benarkah?.".
Seryl hanya mengangkat bahu.


"Siapa?" Kata Ardy belum mampu bila membantu perasaan seperti taunya.
Untuk napas saat Serly berlahan. Sambil tersenyum, ia memandang ke arah Ardy tampak gugup menunggu bila jawabannya.
"Loe yakin ingin tahu".

Meskipun belum yakin dia benar - benar ingin tahu, tapi belum bisa membantu Ardy mengangguk.
"Elo".
"Ha!" Mulut Ardy kita buka. Asli belum dapat percaya apa  kudengar barusan.
"Elo Orang aku suka ell." Seryl menegaskan kalimat dengan mudah.
Ardy diam. Kali ini ia yakin ia belum salah dengar. Dia menatap Seryl sekarang berdiri tepat di depan bibirnya dengan menhiasi tersenyum. Dan detik berikutnya john senyuman menghiasi Ardy bibirnya.


"Saya juga suka loe sama. Tidak, aku benar-benar maksut".
Dan kali ini senyum lebar - benar-benar menghiasi bibir keduanya. Hei, Cinta belum selalu datang tepat waktu?.
Akhir?.
He he he, sangat dipaksa berakhir ya?. Maklum aja lah. Namanya juga ide dadakan.

Itulah CERPEN CINTA cintanya aja harap kalian seperti Ayoo koment dechh bawah beritahukan kerja rame di kak Merrya Starnight seorang penulis weblog john singkat cerita saya makasiihh hehhe ya kk